Saturday, September 03, 2005

The Arc of Advantage in Asia

Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke India beberapa waktu lalu menandai makna baru hubungan teman lama yang berusaha untuk lebih mendekatkan diri didalam menyongsong persaingan global yang semakin keras. Ekonomi India yang terus membaik dengan pembukaan pasarnya kepada pasar internasional dan kondisi politik yang menunjukkan kestabilan yang semakin bagus serta sumber daya manusia yang membludak merupakan target paling tepat untuk dijadikan rekanan ataupun tempat berinvestasi. Gambaran yang diberikan oleh PM Singh tentang Asia sebagai sebuah ‘Arc of Advantage’ (busur keuntungan) didalam pertemuan bisnis India-Asean yang dilaksanakan bulan Oktober silam di New Delhi seakan penuh dengan pesan tentang potensi dan kesiapan Asia didalam menyambut abad baru yang sepenuhnya akan menjadi milik Asia. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan dan disertai oleh infrastruktur yang semakin membaik, India telah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemain besar baru didalam kancah peta politik dan ekonomi di Asia, menandingi raksasa-raksasa Asia lainnya seperti Jepang dan Korea serta terutama untuk menjadi penanding Cina didalalam memanfaatkan pasar Asia yang semakin bagus.

Krisis ekonomi yang menerpa macan-macan Asia telah dapat teratasi dengan disertai persiapan baru didalam menyongsong abad Asia. Indonesia yang merupakan salah satu macan Asia yang paling terpuruk ditimpa bencana krisis dibandingkan dengan macan-macan lainnya berusaha untuk bangkit kembali. Pemerintahan Presiden SBY yang mempunyai legitimasi politik sangat kuat berusaha keras untuk menata kembali tatanan politik dan ekonomi serta infrastruktur lain yang bisa mendukung kebangkitan Indonesia sebagai salah satu macan Asia yang disegani. Pernyataan Presiden SBY didalam pertemuannya dengan PM Manmohan Singh dari India disela-sela KTT India-Asean di Vientiane, Laos, akhir bulan lalu tentang keinginan Indonesia untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dengan India didalam bidang keamanan, terutama tentang usaha untuk melawan bahaya terorisme internasional yang semakin menakutkan, mempunyai relevansi yang kuat dengan kunjungan Presiden Putin ke India kali ini. Beberapa persetujuan antara kedua pemerintahan untuk bersama-sama melawan terorisme internasional serta dukungan Rusia kepada pencalonan India sebagai salah satu anggota tetap DK PBB yang baru yang mempunyai hak veto merupakan pendorong kuat terciptanya sebuah Asia baru.

Dukungan Rusia kepada pencalonan India sebagai anggota baru DK PBB ini menunjukkan keberadaan India dimata dunia internasional saat ini. India yang sedang menggeliat bisa menjadi sebuah kekuatan penanding terhadap dominasi Cina di Asia. Kemampuan yang dimiliki India untuk mempengaruhi jalannya proses politik di Asia secara umum dan Asia Selatan khususnya memang perlu untuk diuji. Sebagai negara terbesar di Asia Selatan, pengaruh dan dominasi India didalam politik regional Asia Selatan tidak bisa ditandingi oleh negara-negara di Asia Selatan, bahkan Pakistan yang merupakan negara nuklir yang menyimpan beban permusuhan yang teramat dalam kepada India tidak mampu menandingi pengaruh dan dominasi India. Kenyataan ini semakin memperjelas potensi India sebagai kekuatan pembanding yang baru terhadap dominasi Cina di Asia. Sebab, dari segi geografis ataupun populasi, kedua negara ini tidaklah berbeda jauh meskipun dari segi ekonomi, India masih sedikit tertinggal dari Cina. Tetapi dengan kondisi yang sangat kondusif saat ini, maka untuk lima hingga sepuluh tahun kedepan India akan bisa menandingi keunggulan Cina. Dengan begitu, mengutip pernyataan Presiden Putin didalam wawancara dengan koran India, The Hindu, peranan India sebagai kekuatan besar di Asia tidak akan bisa dipungkiri lagi.

Pengakuan Presiden Putin akan potensi sumber daya manusia di India, terutama untuk bidang teknologi informasi, menunjukkan betapa India menyimpan potensi besar sebagai kekuatan dominan baru di Asia ini. Indonesia yang saat ini tengah berusaha bangkit, tentulah tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Hubungan sejarah kebudayaan dan agama serta politik yang telah terjalin dengan kuat antara India dan Indonesia merupakan sebuah langkah awal bagus untuk lebih bisa mempererat kerjasama kedua belah pihak. Kekuatan angkatan laut India yang cukup besar sangat berpotensi untuk membantu Indonesia didalam menangani masalah kelautan dinegara kepulauan terbesar di dunia ini, salah satu poin yang dirujuk oleh Presiden SBY ketika melakukan pertemuan dengan PM Singh. Hanya saja diharapkan bahwa ini semua bukanlah retorika belaka. Penandatanganan kerjasama India-Asean untuk perdamaian, kesejahteraan dan keamanan yang baru saja ditandatangani di Vientiane, Laos akhir Nopember lalu merupakan langkah awal yang cerah bagi negara-negara Asia Tenggara umumnya dan Indonesia khususnya untuk lebih mendekatkan diri dengan raksasa dari Asia Selatan ini.

Langkah awal yang telah diambil oleh Presiden SBY ini merupakan satu langkah positif yang bisa menjadi sebuah pendongkrak bagi kebangkitan Indonesia dikancah dunia politik internasional. Pemerintahan Partai Kongress yang sekarang ini berkuasa di New Delhi mempunyai ambisi yang sangat kuat untuk meneruskan kebijakan luar negeri ‘Melihat ke Timur’ yang telah dicanangkan oleh pemerintahan Partai Kongress dibawah PM Rao pada tahun 1991 lalu. Kondisi pasar internasional India yang semakin terbuka dan tertata merupakan tempat yang tepat untuk melakukan investasi. Sebaliknya, Indonesia yang saat ini memerlukan bantuan didalam membangun infrastruktur politik dan ekonominya bisa menengok India untuk dijadikan contoh.

Kesempatan yang sangat bagus ini tidak boleh disia-siakan begitu saja apabila Indonesia berkeinginan untuk bangkit dan berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan negara-negara lainnya di dunia. Peranan penting Indonesia di Asia Tenggara yang berkurang karena keterpurukan ekonomi dan krisis kepemimpinan yang melandanya sudah saatnya untuk diambil kembali. Dengan mempererat kerjasama dengan India dan memanfaatkan secara maksimal potensi-potensi yang ada di India, dalam waktu yang tidak lama lagi Indonesia akan bangkit kembali seperti sedia kala. Keyakinan yang ditunjukkan oleh pemerintah Rusia kepada India merupakan sebuah indikator yang sangat bagus tentang potensi India ini. Kapan lagi Indonesia bisa bangkit kalau tidak sekarang?

A. Qisa'i

New Delhi - September 2005

Your Ad Here

0 Komentar:

Post a Comment


Your Ad Here

Your Ad Here


Kembali Depan