Friday, April 15, 2005

Islam Moderat dan Ancaman Terorisme

PIDATO Presiden SBY dalam pertemuan dua hari pemimpin-pemimpin agama 14 negara Asia-Pasifik di Yogyakarta minggu ini menekankan pentingnya kerja sama semua pemeluk agama beserta para pemimpin dunia untuk melawan bahaya terorisme. Dikatakannya lebih lanjut bahwa terorisme adalah sebuah kejahatan yang sangat keji yang harus dihadapi oleh dunia global saat ini dan telah menjadi musuh bagi semua agama di dunia tanpa kecuali. Pernyataan senada juga disampaikan oleh Menlu Australia Alexander Downer, yang di dalam pertemuan ini pemerintah Australia juga menjadi pemrakarsa.

Sebagai seorang kepala negara dengan penduduk beragama Islam paling besar di dunia, ungkapan Presiden SBY ini mempunyai implikasi yang cukup besar terhadap opini dunia tentang Islam yang saat ini cenderung dikaitkan dengan masalah terorisme. Serangan terhadap gedung WTC dan Pentagon pada tanggal 11 September 2001 yang dimotori oleh Al-Qaeda di bawah Osama bin Laden, seorang veteran Mujahiddin Afghanistan merupakan sebuah titik penting terjadinya pemahaman negatif terhadap Islam. Penyerangan terhadap kedutaan besar Amerika di Jeddah, Arab Saudi, minggu ini oleh Al-Qaeda juga mempunyai implikasi yang buruk bagi dunia Islam. Indonesia yang notabene mempunyai penduduk mayoritas beragama Islam, sebenarnya juga tidak luput dari serangan terorisme kelompok fundamentalis ketika tragedi bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 telah memorak-porandakan ketenteraman Pulau Dewata yang terkenal dengan ketenangan dan kedamaiannya di mana lebih dari 200 orang menjadi korban, 88 di antaranya adalah warga negara Australia. Peledakan-peledakan bom yang kemudian terjadi di Jakarta dan beberapa pelosok Indonesia merupakan bukti yang cukup jelas akan adanya ancaman bahaya terorisme bagi Indonesia.

Serangan-serangan para teroris yang mengatasnamakan agama ini telah membajak arti sesungguhnya dari agama, dalam hal ini Islam, sebagai sebuah jalan hidup bagi manusia di dunia. Kerugian yang dilakukan oleh sekelompok kecil golongan fundamentalis ini memberikan dampak yang sangat besar di mana semua pemeluk Islam diidentikkan dengan teroris. Pendeportasian musisi Inggris Yusuf Islam (bernama asli Cat Stevens sebelum memeluk Islam) dari Amerika beberapa waktu lalu menjadi sebuah bukti yang mencolok akan penyamarataan pemahaman terhadap penganut agama Islam. Umat Islam di Indonesia juga tidak luput dari penilaian negatif global ini meskipun pada kenyataannya mayoritas pemeluk Islam di Indonesia adalah pemeluk Islam moderat yang meletakkan agama sebagai sebuah jalan hidup yang mempunyai nilai tenggang rasa dan toleransi yang tinggi terhadap kelompok atau penganut agama lain demi terciptanya sebuah masyarakat yang harmonis di tengah perbedaan yang terdapat di dalamnya.

***

Sebagai organisasi Islam kemasyarakatan terbesar di Indonesia NU dan Muhammadiyah, peranan kedua organisasi ini di dalam menciptakan suasana toleran dan pemahaman terhadap Islam yang sebenarnya sangatlah besar. Tradisi toleransi yang telah lama dipraktikkan menjadi satu hal yang sangat penting bagi berhasilnya usaha untuk merangkul penganut dan pimpinan umat agama lain di dunia dan di Indonesia khususnya untuk bekerja bersama-sama melawan bahaya terorisme.

Meskipun terjadi sedikit perbedaan pendekatan pemahaman terhadap Islam di antara kedua organisasi ini, hal ini tidak akan menjadi sebuah ganjalan berarti untuk melakukan kerja sama yang berhasil. NU, yang dikenal dengan sebutan kelompok Islam tradisional, mempunyai pendekatan yang sufistik dan lebih fleksibel terhadap Islam. Sementara Muhammadiyah, disebut sebagai kelompok Islam modern, berusaha untuk memurnikan ajaran-ajaran Islam yang dianggap telah terkotori oleh praktik-praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan Alquran dan Hadits Nabi.

Perbedaan pendekatan kedua kelompok ini tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi representasi Islam di Indonesia sebagai agama damai yang penuh dengan rasa toleransi. Dengan pendekatan sufistik dan fleksibelnya, NU berusaha untuk merangkul sebanyak mungkin pengikut Islam dari semua golongan. Sementara Muhammadiyah yang lebih ‘puritan’ berusaha untuk memberikan pemahaman terhadap inti-inti Islam yang toleran dan humanis. Pendekatan yang saling mengisi ini akan lebih bisa berhasil mengenai sasaran apabila kedua organisasi ini bisa lebih erat melakukan kerja sama di dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang agamais.

Pergantian pimpinan di kedua organisasi yang sedang terjadi saat ini merupakan sebuah titik penting penyatuan visi dan misi ke depan umat Islam Indonesia khususnya dan juga bangsa Indonesia umumnya di mana saat ini dukungan semua lapisan masyarakat sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia untuk bisa bangkit kembali.

***

Pemerintahan Presiden SBY yang telah mencanangkan keamanan negara sebagai salah satu prioritas penting bagi terciptanya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi Indonesia mempunyai harapan yang sangat besar kepada kelompok Islam moderat untuk lebih bisa merepresentasikan Islam, di Indonesia khususnya, yang sebenarnya. Kepentingan nasional dan internasional menjadi sebuah beban yang harus dipikul bersama. Australia, tetangga dekat Indonesia yang juga telah mengalami pengalaman pahit dengan kelompok fundamentalis, mempunyai harapan yang sangat besar terhadap pertumbuhan pengaruh Islam moderat terhadap praktik dan pelaksanaan Islam di Indonesia sebagai sebuah penanding bagi gerakan fundamentalis. Peran serta masyarakat Indonesia secara umum dan organisasi-organisasi keislaman di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah pada khususnya sangat penting bagi terciptanya keamanan dan ketenteraman di Indonesia khususnya dan dunia internasional umumnya.

Persetujuan kerja sama keamanan untuk memerangi terorisme internasional antara pemerintah Indonesia dan negara nuklir Asia, India, yang telah ditandatangani beberapa minggu lalu di Laos merupakan sebuah langkah penting yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia dalam menjalin kerja sama internasional untuk memerangi terorisme. ***

Ahmad Qisa'i

PS. Tulisan ini dimuat di harian Media Indonesia pada hari Jum'at tanggal 10 Desember 2004

Your Ad Here

0 Komentar:

Post a Comment


Your Ad Here

Your Ad Here


Kembali Depan