Sunday, March 26, 2006

Peta Jalan Damai Baru India – Pakistan

Pada hari Jum’at lalu, 23 Maret 2006, ketika PM India Manmohan Singh melepas keberangkatan bis perdana jurusan Amritsar (India) – Nankanasahib di Pakistan, dia mengungkapkan kembali keinginan India untuk membangun perdamaian yang lestari di Asia Selatan, terutama antara India dan Pakistan.

Didalam pidato pelepasan bis ini PM Singh mengatakan sudah saatnya bagi India dan Pakistan untuk melangkah maju menuju perdamaian antara kedua negara dengan memberikan makna baru yang lebih substantif terhadap tujuan bersama yang dimiliki oleh kedua negara.

Pernyataan PM Singh ini bisa dipahami sebagai sebuah respon positif terhadap berbagai usulan Presiden Musharraf beberapa waktu terakahir untuk menyelesaiakan masalah persengketaan kedua negara tentang wilayah perbatasan Kashmir. Selain itu pernyataan PM Singh ini juga bisa dianggap sebagai ungkapan sebuah rasa kepercayaan murni India terhadap kemungkinan dibangunnya hubungan dua negara yang baik apabila Kashmir tidak lagi dijadikan isu utama sehingga menjadi penghalang bagi usaha kerjasama lainnya.

Dengan kata lain, pernyataan PM Singh ini telah menunjukkan keinginan New Delhi untuk ‘melupakan’ masalah Kashmir sebagai isu utama yang menjadi ganjalan hubungan bilateral kedua negara, dan bukanlah sebuah penyataan yang keluar semata sebagai reaksi atas sikap yang muncul di Pakistan.

Sebagaimana telah diketahui, dalam beberapa minggu terakhir ini Presiden Musharraf telah mengindikasikan adanya perubahan kebijakan politik Pakistan atas India dengan cara memperendah retorika rencana-rencana Pakistan tentang Kashmir. Inilah yang dianggap oleh PM Singh sebagai tindakan yang perlu diisi dengan langkah-langkah substantif, dan bukan hanya pepesan kosong belaka, demi untuk mewujudkan perdamaian di Kashmir dan membangun hubungan bilateral yang lebih baik.

Oleh karena itu, reaksi positif dan murni yang ditunjukkan oleh India ini harus dipahami sebagai sebuah langkah maju demi untuk menciptakan keadaan yang lebih baik di Asia Selatan umumnya dan Kashmir khususnya. Sebab telah terlalu lama rakyat Kashmir terjepit ditengah gejolak nafsu politik dikedua negara. Korban tak berdosa telah banyak yang jatuh dan tidak mungkin lagi rakyat Kashmir harus menanggung derita yang seharusnya menjadi satu hal yang bisa dihindari.

Pakistan yang selama ini selalu menolak tawaran perjanjian perdamaian yang menekankan untuk tidak menghubungkan normalisasi hubungan bilateral lain tanpa harus memberikan solusi yang tepat terhadap masalah Jammu dan Kashmir, sekarang dihadapkan kepada sebuah tawaran hubungan yang lebih baik dari India.

Dengan memperhatikan perkembangan kebijakan politik yang terjadi beberapa waktu terakhir di Pakistan dan India bahwa saat ini Kashmir tidak lagi menjadi sebuah pokok permasalahan yang bisa menjadi ganjalan utama perbaikan hubungan kedua negara, Pakistan diharapkan untuk bisa bersikap lebih bijaksana dalam membangun hubungan bilateral dengan India yang lebih baik.

Tawaran damai yang baru saja ditunjukkan oleh PM Singh tidak hanya menjadi bukti sikap dewasa pemimpin politik di India untuk menyikapi perkembangan global yang terjadi, tetapi juga merupakan sebuah langkah yang tepat yang seharusnya diambil oleh negara seperti India. Sebaliknya, apabila Pakistan tidak mampu melihat tawaran terbaru India ini sebagai tawaran murni demi untuk menciptakan perdamaian yang langgeng di Kashmir dan perbaikan hubungan bilateral kedua negara, hanya kerugian dan penyesalanlah yang akan dituai oleh Pakistan.

Your Ad Here